Langsung ke konten utama

MUSIC ON COMMUNITY


Malam itu hari Sabtu, 8 November 2011 pukul 20.00 WIB, kebetulan sekali saya diajak teman-teman saya untuk menyaksikan pertunjukan musik yaitu Rising Pop, Rising Town di D’Tree Coffeeshop Jl. Radjiman, Solo. Pada waktu itu, saya langsung ikut teman-teman saya saja karena pada waktu itu saya juga sedang tidak ada kegiatan dan sedang tidak pulang kampung.

Cuaca hari itu sangat bersahabat, tidak ada guyuran hujan sama sekali, cuaca hari itu sangat cerah sehingga dapat pergi menyaksikan acara musik tersebut yang diadakan di D’Tree Coffeeshop yang berada di Jl. Radjiman, Solo. Disini saya banyak bertemu dengan orang-orang baru dengan gaya mereka masing-masing individu.

Dari awal mulai acara sampai akhir acara saya mengamati sekeliling saya, aktivitas apa saja yang orang-orang lakukan. Di salah satu meja yang saya dan teman-teman saya tempati mata saya mulai melihat isi sekitar tempat tersebut, mengamati segala kejadian yang ada. Dengan selalu menyaksikan setiap kejadian yang ada, saya dapat menceritakan apa saja yang terjadi disana.  


photo by: [iLuvnita Photography]

Acara dimulai pada saat jam menunjuk pukul 20.00 WIB di D’Tree Coffeeshop, Jl. Radjiman. Alasan dipilihnya tempat dan waktu pada saat itu adalah karena hari itu adalah hari Sabtu dan saya tidak ada kegiatan lain dan sejenak ingin bersantai menghabiskan malam minggu bersama teman-teman, maka dari itu saya ikut ajakan teman-teman saya. Kebanyakan disana adalah orang-orang yang memang menyukai musik dan ingin bersantai sejenak. Banyak group-group musik yang perform pada malam itu, yang sebagian besar tergabung dalam komunitas Dean Street Billy’s Laweyan, begitulah mereka menyebutnya, karena acara ini terselenggara atas inisiasi dari pemuda-pemuda yang ada di kawasan Laweyan.

Jarum jam ditangan saya menunjukkan pukul 21.00 WIB, sambil duduk di salah satu kursi yang ada di sudut ruanf, saya mengamati banyaknya group band yang datang dan para fanatik mereka sendiri-sendiri sesuai dengan genre musik dari masing-masing group. Kebanyakan dari mereka yagndatang adalah anak-anak muda dan remaja. Sebagian dari mereka adalah fanatik dari group band yang perform pada malam itu, namun jga tidak sedikit yagn memang sengaja untuk menyaksikan acara tersebut ataupun hanya nongkrong bersama teman-teman mencari relasi atau kawan. Ada juga yang memang hadir untuk melakukan riset disana. Waktu semakin larut, dan semakin ramai yang menyaksikan acara tersebut. Dari pengunjung yang datang disana mereka cenderung berkelompok sesuai dengan group-group musik yang da disana. Walaupun ada group musik yang bergenre pop namun anak-anak hardcore, mettal, dan rock yang mendominasi di tempat itu. Disetiap sudut , di setiap kursi yagn ada disana tampak para penikmat musik sangat menikmati pertunjukan musik pada malam itu. Selain itu, nampak juga di salah satu sudut ruang, nampak spot dimana ditempat itu terdapat machendise yang ternyata adalah marchendise yang dijual yang berasal dari band-band yagn perform  pada malam itu, antara lain ada kaos, CD, sticker,dan pin yagn menunjukkan identitas daripada band tersebut.

Disini saya dapat melihat, begitu antusiasnya para penikmat musik dalam mengikuti serangkaian acara yang terselenggara dengan apik, dan tidak menjemukan. Selain itu, begitu bersemangatnya para penampil dalam membawakan lagu-lagu yang mereka bawakan dan yang mereka ciptakan sendiri, sesuai dengan genre musik mereka masing-masing. Telinga penikmat musik sangat dimanjakan sekali oleh dentuman lagu-lagu yang dibawakan oleh band-band yang tampil dan atracktive performing dari masing-masing band.

          RISING POP RISING TOWN #3, dalam sepengetahuan saya merupakan gigs yg mengkombain beberapa partikel sub urban culture. Namun kali ini, tepat tanggal 8 Oktober 2011 kemrin, RISING POP RISING TOWN #3  yang menyelenggarakan acaranya  di D’TREE COFFESHOP, hadir dengan nuansa yang cukup menyajikan music perfomancenya saja. Hal ini terasa hilang suatu kepercayaan mereka dalam meraba kebaikan sebuah gigs yang setia dan sabar untuk mengkombain suatu pertunjukkan nan cerdas. Gigs ini masih dapat memikat kalangan muda Solo untuk datang juga. Secara kuantiti RISING POP RISING TOWN #3 terselamatkan dengan berbondongnya penyaji yang memiliki fans base loyal. Terbukti dengan hadirnya berbagai warna nan indah untuk di dokumentasikan.  
photo by: [iLuvnita Photography]
             
            RISING POP RISING TOWN #3 menampilkan beberpa kolektif atau band seperti AMONGRAGA, YEAYEVERYDAY, SUARA HATI, SWEET KILLER, SKANDAL, dan KALIPSO. Band-band tersebut memiliki kharateristik ciri khas tesendiri. AMONGRAGA adalah perpaduan experimental music dan happening street perfoming art, terkesan menanggalkan beberapa patren dalam bermusik dan bersayonara terhadap unsur singing. Kekuatan human direct diartikan sebagai memanusiakan manusia dalam menginterprestasikan musik dan instrumentnya. YEAYEVERYDAY secara kasat mata terlihat sebuah project  alter ego, keliaran mereka terkontrol dengan sajian yang berdendang kuat. SKANDAL merupakan sebuah proyek musik perselingkuhan dari gabungan beberapa personil band lintas genre yang ada di Yogyakarta, terkesan selaiknya sebuah party zone yang mana mereka adalah resident band untuk acara party. Selain itu, KALIPSO menyuguhkan lagu-lagu yang bergenre hip-hop, yang dipadukan juga dengan bahasa-bahasa daerah.
               Sebelum acara ini ditutup, performance dari KALIPSO menjadi kunci yang dirunut akan memberikan arti panjang. Sukses untuk para sceneters dan Dean Street Billy’s yang telah sigap dan bertanggungjawab, terlebih sudah meluangkan waktu dan materi untuk berjalannya RISING POP RISING TOWN #3 secara tertib. Kita tunggu kehebohan berikutnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BERITA DUKA

Di pagi hari dengan suasana yang sunyi senyap, dimana para penghuni kost masih bergemulat dengan bantal, guling, dan selimut mereka, dan aku yang sedang asyik membilas pakaian-pakaianku, tiba-tiba ada suara salah satu penghuni kost lantai 2. Sontak membuat semua penghuni kost bangun dan keluar dari peraduan masing-masing, dan secara seksama mendengarkan berita yang didapatnya dari pesan singkat di HPnya. Ternyata pesan itu berasal dari bapak kost yang mengabarkan bahwa ibu dari salah satu penghuni kost kami telah meninggal dunia. Aku dan teman-teman pun langsung kaget, karena teman kostku yang dikabarkan ibunya telah meninggal dunia masih berada di kamar, dan ia tidak bercerita apapun tentang keadaan keluarganya (yaaa... memeang sih yg namanya hidup, mati itu kuasa Tuhan). Lalu diapun keluar dari kamarnya karena mendengar kegaduhan yang terjadi di luar dan semua anak-anak kost yang menyebut-nyebut namanya. Dengan wajah yang setengah mengantuk dan setengah takut (semua orang melihatnya)...

The Old City (Semarang)

Kota Semarang Liburan akhir tahun telah tiba, waktunya untuk berliburpun tiba juga. Tak ada salahnya untuk bepergian ke kota lain untk melepas penat selama beberapa bulan ditumpuki oleh berbagai macam tugas dan aktivitas. Sedikti share saja dengan pengalamanku pada waktu singgah di ibu kota Jawa Tengah yaitu adalah Semarang. Aku dan kawan-kawan singgah di salah satu kota yang konstruksi bangunannya masih terbilang kuno, ya.... aku dan kawan-kawan singgah di Kota Lama. Dengan kekurangan dan kelebihan yang disuguhkan ditempat ini, overall tempat ini patut untuk dikunjungi. Kota Lama Kota Lama Semarang ini adalah daerah yang bersejarah dengan banyaknya bangunan kuno yang dinilai sangat berpotensi untuk dikembangkan dibidang kebudayaan ekonomi serta wilayah konservasi. Sebagian besar bangunan kuno di kawasan Kota Lama memiliki gaya arsitektural kolonial Belanda. Kekhasan bangunan dapat dilihat dari ornamen-ornamen serta unsur dekoratif pada...

PERJUANGAN KELAS

(Senyum bahagia Sosiologi A) alhamdulillah yaaa.,,, sesuatu... .hahahaaa.... Tgl 14 Desember 2011 kemarin adalah final dari perjuangan kelas, yeaaah... perjuangan kelas temen-temen Sosiologi A,. ,hahaaaa... Knapa aku bilang perjuangan kelas....??? Yaaa.. gmn gk perjuangan tuh, selama hmpir 4buln, aku sama temen-temen satu kelas kerjanya cuma ngublek-ublek tugas SosKot... Sosiologi Perkotaan. Selama 4 buln itu jg, aku sama temen-temen neliti kluar masuk setiap rusunawa yang ada di Solo. Pait.... Asemm... Maniiisss.... Hambarr... smuanya daahh campur jadi satu disini,. Gmn enggak coba, rasanya semester ini (5) cuma ada satu mata kuliah aja SOSKOT....!! Edyaaaaan ruaaaarr biasa menguras tenaga, duit, dan yang jelas PIKIRAN...!! :o Kalo mau diceritain satu-satu dari awal kita mulai penelitian sampai akhir, kyanya perlu berlembar-lembar halaman deh... .hahahaaa... lebay bngt ya aku... Buat ngebawa hasil dari riset kita ke akhir yaitu adalah Seminar, kalo boleh aku bilang tu seminar kemarin...